Selasa, 25 Desember 2012


Drs. H.M. Yakum, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bekasi, Meninggal Dunia


Inna lillahi wainna ilaihi rojiun

 


BEKASI - Jajaran DPD Partai Golkar Kota Bekasi sedang berduka karena kehilangan salah satu kader terbaiknya.  Drs. H.M. Yakum, Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Bekasi meninggal dunia hari Minggu (23/12/2012) pada pukul 10.30 WIB karena sakit.  Beliau yang lahir pada 2 Maret 1969 ini juga merupakan Ketua Fraksi Partai Golkar dan Ketua Komisi B DPRD Kota Bekasi.
Almarhum yang tinggal di Pangkalan V Kelurahan Ciketing Udik Kecamatan Bantargebang ini terpilih selama 2 periode sebagai anggota DPRD Kota Bekasi (periode 2004 – 2009 dan periode 2009 – 2014) dari Dapil VI (Wilayah Kecamatan Bantargebang, Rawalumbu dan Mustikajaya).

Selasa, 18 Desember 2012

Partisipasi Masyarakat Kota Bekasi dalam Pilkada 2012 Rendah


Partisipasi Masyarakat Kota Bekasi dalam Pilkada 2012 Rendah


Pasangan PAS (Rahmat Effendi/Pepen – Ahmad Syaikhu) Unggul Versi Quick Count


Bekasi – Hari Minggu (16/12/2012) masyarakat Kota Bekasi mengadakan pesta demokrasi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota periode 2013-2018. Namun pesta demokrasi tersebut tidak semeriah yang diharapkan. Partisipasi masyarakat dalam Pilkada tersebut rendah, hampir 50% lebih masyarakat Bekasi tidak menggunakan hak pilihnya alias Golput. Menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI)  48,81 % pemilih yang aktif sementara hamper 52 % adalah Golput. Hal ini sangat disayangkan, padahal ini merupakan kesempatan mereka untuk memilih pemimpin mereka yang diharapkan bisa membawa Kota Bekasi lebih maju. Berdasarkan pantauan di lapangan banyak Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sepi, padahal petugas KPPS sudah mengumumkan dan memanggil yang punya hak pilih untuk menoblos berkali-kali lewat pengeras suara.
Partsipasi yang rendah ini jauh berbeda dengan Pilkada tahun 2008. Pada Pilkada tahun 2008 partisipasi masyarakat lumayan tinggi mencapai 67 % dari total jumlah total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1,1 juta jiwa lebih. Padahal untuk Pilkada 2012 Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bekasi menargetkan 80% pemilih dari DPT yang sebanyak 1,6 juta jiwa.
Hasil perhitungan cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei, pasangan PAS yang diusung oleh Partai Golkar, PKS, Hanura dan PKB unggul dari pasangan yang lain. Menurut rilis LSI hasil quick count sebagai berikut : pasangan dari jalur Independen Shalih Mangara Sitompul dan Anwar Anshori (SALAM) memperoleh 5,45% suara, pasangan Sumiyati Mochtar Mohamad dan Anim Imamuddin (SM2 Anim) yang disusung oleh Partai PDIP, PSDS dan PBB memperoleh 19,95% suara, pasangan Dadang Mulyadi dan Lukman Hakim (DALU) yang diusung oleh Partai PAN, Gerindra dan PPP memperoleh 25,45% suara, pasangan Rahmat Effendi/Pepen dan Ahmad Syaikhu  (PAS) yang diusung oleh Partai Golkar, PKS, Hanura dan PKB memperoleh 43,99% suara, sementara pasangan Awing Asmawi dan Andi Zabidi (AA AZIB) yang diusung oleh Partai Demokrat memperoleh 5,18% suara.
Sementara hasi perhitungan cepat Indo Survey & Strategy (ISS) dari data yang masuk sebesar 99,50 % dengan tingkat partisipasi 49 % sebagai berikut : Pasangan SALAM memperoleh 6,44 % suara, pasangan SM2 Anim sebesar 17,61 % suara, pasangan DALU memperoleh 26,33 % suara dan pasangan AA Azib memperoleh 7,34 % suara.
Meskipun hasil dari berbagai lembaga survei sudah hampir dapat dipastikan pasangan PAS yang menang dan berlangsung hanya satu putaran saja, hasil resminya tetap menunggu dari KPUD Kota Bekasi.
(piek)

Minggu, 16 Desember 2012



Distribusi Kotak Suara ke KPPS Sempat Tertunda

Distribusi kotak suara dari PPS ke KPPS
BEKASI - Distribusi kotak suara untuk Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Bekasi Tahun 2012 dari PPS ke KPPS yang dijadwalkan Sabtu (15/2/2012) pagi sempat tertunda sampai sore. Hal ini disebabkan belum datangnya  form Berita Acara (BA) dari KPU ke PPK dan PPS. Form BA yang dijadwalkan didistribusikan Jum'at (14/12/2012) sampai malam belum juga didistribusikan dari dari KPU dan baru Sabtu siang terdistribusikan ke PPK dan PPS. Akibatnya baru pada Sabtu kotak suara baru didistribusikan ke masing-masing KPPS.
Salah satu contoh di Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalambu yang untuk Pilkada tahun 2012 berjumlah 95 TPS. PPS menjadwalkan pukul 08.00 WIB untuk distribusi kotak suara, akibat keterlambatan tersebut baru pukul 16.00 WIB didistribusikan dan baru selesai menjelang maghrib.
Disamping keterlambatan tersebut, kaos untuk petugas juga distribusinya terlambat. Kaos baru didistribusikan Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB dan itupun hanya sebanyak  5 buah, padahal petugas KPPS ada 7 orang. Akibat keterlambatan distribusi form BA dan kaos membuat PPS kewalahan karena banya pertanyaan-pertanyan dari petugas KPPS dan  PPS kebingungan untuk menjawabnya.
(piek)

Walikota Bekasi Pimpin Apel Linmas

Peserta apel Linmas
Bekasi - Bertempat di halaman Kantor Kelurahan Bojongrawalumbu Kecamatan Rawalumbu pada Jum'at (14/12/2012) Walikota Bekasi Rahmat Effendi memimpin apel Linmas Kelurahan di wilayah 4 kecamatan yaitu Bekasi Timur, Mustikajaya, Bantargebang dan Rawalumbu.
Apel juga dihadiri oleh Kepala Bagian Bina Pemerintahan Setda Kota Bekasi, para Camat, Lurah dan Kepala Seksi Trantib Kecamatan dan Kelurahan, perwakilan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi serta perwakilan RW dan RT dari masing-masing kelurahan 4 kecamatan tersebut.
Apel tersebut dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Linmas kepada 4 perwakilan anggota Linmas dari 4 kecamatan dan penyerahan insentif RW dan RT untuk triwulan empat kepada Ketua RW dan RT dari 4 perwakilan kecamatan tersebut.
Dalam sambutannya, Rahmat Effendi yang akrab dipanggil Bang Pepen mengatakan bahwa Linmas mempunyai peranan yang sangat penting dan karenanya Pemkot Bekasi sangat memperhatikan peranannya. Linmas sudah terperhatikan oleh Pemkot meskipun belum seberapa lanjutnya. Untuk tahun 2013 Pepen menjanjikan akan memberikan Kartu Bekasi Sehat (KBS) kepada anggota Linmas tanpa administrasi yang berbelit-belit.
Pemkot juga sangat menghargai peranan para Ketua RW dan RT, untuk itu di tahun 2013 insentif RW dan RT akan dinaikkan, untuk Ketua RW akan menerima Rp 500 ribu dan Ketua RT Rp 300 ribu per bulannya. Sedangkan RW akan menerima dana operasional sebesar Rp 25 juta per tahunnya.
(piek)